Pertempuran Ambarawa
Pertempuran
 Ambarawa terjadi pada tanggal 21 November 1945. Pecahnya pertempuran 
ini bermula dari tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran 
Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding terlebih dahulu dengan 
pihak republik. Rakyat Indonesia sebenarnya tidak menyangka akan hal 
itu. Ketika datang ke Surabaya pada tanggal 20 Oktober 1945, tujuan 
Sekutu adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang ada 
di sana.
Pembebasan
 interniran itu dinilai sewenang-wenang. Oleh karena itu terjadilah 
bentrokansenjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang yang 
meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan 
Pertempuran Ambarawa.
Pertempuran
 melawan Sekutu tersebut banyak menelan korban jiwa, salah satunya 
adalah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Gugurnya 
komandan ini secara tidak langsung mendorong Panglima Divisi Banyumas, 
Kolonel Soedirman untuk turun ke medan pertempuran di Ambarawa dan 
membawa semangat baru di antara pejuang.
Pada
 tanggal 12 Desember 1945, para pejung kembali menyerang Sekutu secara 
serempak pada waktu yang bersamaan. Pertempuran berlangsung selama empat
 hari, pasukan Sekutu yang merupakan tentara Inggris akhirnya dapat 
diusir dari Ambarawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar